Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Mimpi

 Malam jadi saksi bisu bahwa manusia hanya pura-pura kuat, harap gelap bisa di taklukkan dengan langkah-langkah yang tak tampak dan menatap senyuman terlihat saat itu. Tuhan izinkan aku jadi pendosa, mengaduh, berseduh, dan tetap tertera padamu.  Walaupun bosan mengalami suka, terdengar tentang suara samar tentang luka. Hilang entah kemana. Harap kenyataan memihak menuntun ku dalam keteduhan hatimu tuhan. Jangan biarkan semesta tertawa, masih terbalut dengan harapan.  Ada hatinya penuh dengan luka dan dia mengadu kepada Rab nya. Aku mau pulang dengan jalan itu, tapi jika kepada engkau kemana lagi aku akan mengadu. Peluklah aku dengan yang lemah ini. Karena padamu tempat sebaik-baiknya berharap.  Hidup lebih bahagia, terkadang kita hanya perlu mengakui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Mengerti bahwa apa itu jatuh dan perlu merasakan bagaimana itu bangkit, proses, setia, dan perjuangan.  Untuk siapa pun yang mendengar ini jika hari mu terasa berat. Tak apa,...

Merantau

 Merantau itu latihan, melatih bagaimana kita hidup jauh dari keluarga, sahabat, dan orang yang kita cintai Merantau membuat kita jadi paham bagaimana arti dari kerinduan. Dan mendapatkan kekuatan, harapan, dan mencari jati diri kita. Banyak hal yang perlu kita pelajari dari perantauan. Dari merantau kita menemukan hal-hal baru dalam kehidupan sehari-hari kita. Tapi pada akhirnya kita akan pulang dan kita akan pulang tentunya harus mencari jalan, agar tidak tersesat di perjalanan. setiap perantau pasti pulang. pulang kata paling nyaman setelah proses pencarian panjang. Setiap manusia adalah perantau dan tentu akan pulang. kepulangan terus di nanti-nantikan, sebab ada yang menungguh kepulangan kita. Jikalau tak kunjung pulang maka persiapkan pra-syarat untuk menyeberangi jalan pulang itu.  Pulanglah kepada pelukan itu, sebab ada rindu yang menanti diseberang jalan. Apakah kita memikirkan akan  makna kepulangan kita ? Aku ingin pulang dengan jalan berbeda dari orang-orang y...

REALITAS

 Metode Pendekatan Filsafat Islam  Teori Rasional, (Sesi 3-4) Dari pandangan Descartes, Emmanuel kant Oleh:Isra Salam Jika kita mengikuti alur dari Descartes dan Emmanuel kant menganggap alam ini adalah realitas objektif. Bagi mereka Realitas objektif di ikat dengan neraca indrawi kita menerima alam sebagai konsep tapi ketika mengatakan bahwa tidak memiliki afirmasi antara rasional dan tidak berhubungan dengan alam. Maka apa saja di yang pandang dan itu tidak sesuai dengan alam, maka tidak rasional. Kenyataannya material itu hal-hal ilmiah tapi mengapa dipisahkan dengan rasional ? Pembicaraan material tentunya memiliki asas atau dasar konsep itu ada dua yaitu alam sebagai konsep dan rasio sebagai konsep dan bukan sesuatu yang bawaan dari lahir. Olehnya ketika kecenderungan kita meletakkan konsep pada rasio maka ada kecacatan dalam epistemologi. Sebab, Descartes menafikan neraca rasional secara ilmiah karena bagi Descartes ukuran rasional itu adalah indrawi.    Dan as...

Kosmik

 Tersesak di jalan yang hampa, pikiran dan hati semakin berjarak. kita mengharapkan ada yang bermakna tapi makna itu tak ditemukan. bertahan dan mulai merangkai tahap-tahap untuk menopang makna kehadiran itu. Pertarungan demi pertarungan yang tak nampak secara realitas (Alam) tapi pertarungan itu menyiksa Kosmik (Jiwa). Terbang lah dan menari di dunia yang fana ini, Temukan kembali jalan itu, carilah makna hidupmu. kembalilah ke jalan itu ada sesuatu yang menantimu di seberang sana. Tinggalkan fisik mu dan hiduplah selayaknya manusia. Pulanglah, bukankah engkau ingin bangkit lalu kembali dengan penuh kebahagian ? Pulanglah buat apa menetap di fisik. Ada yang menantimu... Dulu kamu tiada lalu menjadi ada, pulanglah, bangkitlah, dan temukan jalan itu. Bukanka dirimu telah berjanji untuk menemukan jalan itu ? Jalan itu penuh dengan cinta, kemanusian, keadilan, dan kasih sayang. Dia menungguh tapi kau tak sadar akan kehadirannya, engkau jauh dari dia, engkau tak mengenalnya jikalau mas...

Cahaya

 Hanya yang gila dianugerahi CINTA "Jalaludin Rumi" Cinta kepada yang yang hakikat dialah hamba sebagaimana betul-betul mutlak pehambaan tapa ada kemelatan kepada sesuatu kecuali kemeletan kepada cahaya itu. Ketika akal sudah layak menerima kesiapan maka dia akan menjadi kosong dan hanya ada kesadaran yang mutlak. Manusia akan di perjalankan dan berjalan sendiri, perjalanan itu sebagai pra-syarat untuk menyingkap tirai yang menutupi akal dari kegelapan. Olehnya manusia akan disebut sebagai manusia ketika dirinya mengenal yang hakikat dan mengenal dirinya. "Siapa yang mengenal Tuhannya Maka dia mengenal dirinya" Cinta adalah anugerah dan tidak semua hambanya di berikan cinta, cinta adalah Manifestasi dari sang illahi. Olehnya, segala sesuatu tercipta karena cinta. Tapi tidak semua manusia dapat mengenal diri nya dan Illahi, dan tidak semua orang sebut memiliki pengetahuan jika hanya sekedar pemahaman-pemahaman pikiran. Seperti hal nya cinta, cinta hanya sebatas kecen...