REALITAS
Metode Pendekatan Filsafat Islam
Teori Rasional, (Sesi 3-4)
Dari pandangan Descartes, Emmanuel kant
Oleh:Isra
Salam
Jika kita mengikuti alur dari Descartes dan Emmanuel kant menganggap alam ini adalah realitas objektif. Bagi mereka Realitas objektif di ikat dengan neraca indrawi kita menerima alam sebagai konsep tapi ketika mengatakan bahwa tidak memiliki afirmasi antara rasional dan tidak berhubungan dengan alam. Maka apa saja di yang pandang dan itu tidak sesuai dengan alam, maka tidak rasional. Kenyataannya material itu hal-hal ilmiah tapi mengapa dipisahkan dengan rasional ?
Pembicaraan material tentunya memiliki asas atau dasar konsep itu ada dua yaitu alam sebagai konsep dan rasio sebagai konsep dan bukan sesuatu yang bawaan dari lahir. Olehnya ketika kecenderungan kita meletakkan konsep pada rasio maka ada kecacatan dalam epistemologi. Sebab, Descartes menafikan neraca rasional secara ilmiah karena bagi Descartes ukuran rasional itu adalah indrawi.
Dan asas dari keberangkatan Descartes adalah Keraguan (Skeptisisme) titik awal dari berfilsafatnya untuk membuktikan bahwa "Saya Berfikir maka saya ada" Menurut teori ini bahwa ada dua sumber konsepsi. Salah satu nya ada persepsi indrawi dan Sifat bawaan sebelum lahir. Dan di sisi lain Emmanuel kant, filsuf Jerman yang memiliki pandangan yang menempatkan sintesis dan 12 kategorinya sebagai asas konsepsi dan menguji sifat rasio dan ia menyimpulkan bahwa tidak ada Innate idea. Nampaknya Kant tidak sependapat dengan Descartes, olehnya masing-masing dari mereka memilih asas konsepsi.
Olehnya kita melihat bahwa Descartes dan Emmanuel kant memiliki kesamaan dari segi tahapan dimana mengklaim bahwa persepsi indrawi sebagai dasar untuk memahami realitas dan ide-ide sederhana dan bagi kant semua produk pengetahuan berangkat dari pengalaman. Maka kita menyimpulkan bahwa Descartes dan Emmanuel kant memiliki kesamaan yaitu berangkat dari konsep Ilmiah dengan tolak ukur nya persen indrawi. Sampai tahap ini kant dan Descartes masih mengukuhkan alam sebagai dasar pengetahuan manusia, lalu apa arti rasional bagi kant dan Descartes ? Sebab realitas objektif bagi kant adalah sesuatu yang ilmiah.
Karakteristik dari keterpisahan tentang ide bawaan lahir itu suatu hal yang asumsikan oleh Descartes bahwa manusia memiliki pontensi untuk mencapai tingkatan pemikiran dengan sudut pandang ide bawaan lahir nya. Tapi dari mana dia mengetahui konsep ide bawaan lahir ? Apakah di sebabkan dari skeptisisme nya ? Ketika memainkan skeptisisme nya dengan dasar berpikir maka makna itu yang di nilai Descartes adalah pikiran nya dan realitas objektif yang di maksud adalah pikiran nya sendiri. Karena dia menjadikan pikiran nya sebagai subjek rasional.
Oleh sebab itu bantahan di atas dan pernyataan-pernyataan Descartes dan Emmanuel kant. Menilai alam sebagai konsep-konsep primer dan meletakkan nilai sebagai rasional ilmiah. Olehnya, bukankah alam realitas Hanya sebagai sumber informasi tanpa melibatkan penilaian ? Apa yang disebut rasional kant dan Descartes ? Sebab indra sebagai sumber persepsi. Ketika berbicara tasawur (Konsep) pada alam, kita mendapati bahwa ukuran dan pembatasan pada alam memiliki pra-syarat tanpa melibatkan penilaian. Sebab, persepsi indrawi memiliki keterbatasan dan cenderung menilai realitas alam tidak sesuai neraca nya.
Olehnya dalam filsafat kita hal-hal yang objektif adalah harus di kembali'kan pada asalnya yaitu hal-hal material. Sebab, asas dari materi itu suatu yang ilmiah. Pikiran memiliki kesatuan dengan asas ilmiah artinya pikiran dapat merekonstruksi realitas tanpa menafikan asas dari material. Bukan sesuatu yang ide bawaan dan memiliki kerpisahkan. Ketika kita mengatakan bahwa pikiran dan realitas sesuatu yang terpisah maka kita terjebak dengan pikiran-pikiran subjektif (Dogma). Olehnya metode sebagai upaya untuk menyusun segala hal yang kita persepsikan (Afirmasi/Realisme Material).
Yogyakarta 20 Juni 2024
Terima kasih 🌹
Oleh:Isra
Salam
Sesi 6 dan 7
Dalam pengetahuan dengan metode konsep dan penilaian, kita mendapati berbagai problem dalam mendudukkan konsep, sebab suatu konsep di anggap sebagai reaksi subjektif atau intuitif seperti yang di klaim oleh kant filsuf Jerman tahun (1724-1084).
Mengenai hal tersebut, realitas bagi Kant menegaskan keberadaan realitas dan kemungkinan pengetahuan manusia. Pengetahuan atau realitas ini, bisa di capai oleh pikiran manusia, dan bagi kant pengetahuan itu relatif dan realitas relatif. Dengan mendasarkan teori nilanya di sebut sebagai sintetis, jika pikiran merekonstruksi realitas dengan pola-pola sifat pikiran sebagaimana yang di katakan oleh kant. bahwa pemahaman manusia adalah sumber dari hukum-hukum umum tentang yang menyusun semua pengalaman kita.
Ketika di hubungan dengan sintesis apakah itu bukan berangkat dari realitas ? kita tidak menolak reaksi subjek tapi mengapa dia mengasumsikan pendapatnya dengan ruang dan waktu dan pemahaman manusia adalah sumber dari hukum-hukum umum. Lalu apa realitas objektif bagi Kant, dan kita mendapatkan ruang dan waktu adalah turunan dari 12 kategori kant dan itu suatu hal yang kontruksi.
Sintetis tentunya memiliki hubungan dengan subjek. Dan sifat-sifat pikiran dari mana jika kant berangkat di luar dari realitas, sebab kant mengatakan realitas itu relatif. bukankah konsep itu berangkat dari asas ilmiah lalu mengapa hanya murni pikiran bagi kant. Dan mengatakan semua realitas itu kontruksi
Kontruksi adalah satu hal yang kita tidak menolak tapi kekeliruan dalam persepsi realitas (alam) dan mengatakan bahwa alam itu relatif, pikiran tentunya ingin men-objektif kan afirmasi ke Realitas (alam)
dalam realitas. Jika konsep keberangkatan Kant dari sifat-sifat pikiran maka realitas yang dimaksud oleh kant adalah menilai pikiran sebagai asas untuk memahami pikirannya atau 12 kategorinya menjadi reaksi subjek. Memang kita mengafirmasi dalam realitas tapi apakah afirmasi itu dikatakan relatif, sebab afirmasi sebagai upaya untuk menyusun bagaimana realitas dipahami dan tidak terjebak pada sifat-sifat pikiran.
Reaksi subjek itu sering berbenturan (Kontradiksi) dengan realitas, apakah asas untuk memahami realitas adalah reaksi subjek. karena realitas tidak hanya dapat dipahami tanpa kontruksi dan kontruksi sebagai metode untuk membatasi pikiran dalam reaksi subjek. (konsep dulu atau realitas ?)
Yogyakarta 25 Juni 2024
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar