Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Introspeksi Diri

 Hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Rasa-rasanya memang stagnan pada satu tempat, rasanya hambar. Diri ini berusaha mencari sebabnya. Barangkali bisa menemukan faktor apa yang mempengaruhi, dan nyatanya bukan lagi di wilayah pikiran. Tapi cara pandang belum selesai di wilayah Pengetahuan, diri ini diselimuti kabut hitam sehingga tak dapat mengenal esensi pencipta nya.  Hanya kekuatan lah bisa membuat semua nya bertahan dan walaupun banyak dinamika dan konflik saling berseteru satu sama lain. Hanya kekuatan kebaikan, keramahan, dan tata Krama  Ketika yang di cari bukan lagi tentang senang dan menang tetapi perasaan yang tenang.   Begitu banyak dinamika individu-individu yang belum selesai di wilayah Pengetahuan. Sehingga terjebak di wilayah materialistis, kita tidak menolak material tapi yang jadi kekeliruan adalah memiliki corak pemikiran materialistis.  Pernahkah kita bertanya apakah hal-hal tersebut dapat memenuhi kebutuhan Ruhani kita mestinya mate...

Cinta🌹

 Aku tiada di dalam sesuatu, tiada pula di luar sesuatu, tiada sesuatu di dalamku..... Juga tidak berantara Dekat tidak Bersentuh..... Ketahuilah aku bukan kamu tetapi kamu adalah aku.... Aku dengan Kamu bukan Kamu, tetapi kamu adalah Aku.... Aku dengan Kamu tidak terpisah Tidak pulah Bersatu dalam satu Arah... Aku perbendaharaan tersembunyi Aku ingin di kenali... Carilah aku di dalam aku, aku bersembunyi di dalam terang... ketika kamu mencariku, pasti AKU TIADA, Ketika kamu menemuiku kamu pula yang TIADA... Kita akan merdeka selama tidak terikat oleh apapun kecuali kepada yang hakikat. Temukanlah gerbang itu dengan cinta yang sebenar-benarnya cinta. Terimah kasih Yogyakarta 26 April 2024

Manusia

 MANUSIA Tujuan manusia di lahirkan ke dunia adalah mencari kebenaran dan kebijaksanaan, cinta, keadilan, dan cinta sesama manusia.  Tapi setelah, dia ketemu dengan dunia yang disebut-sebut sebagai sebagai metaforganah, ilusi, dan hal-hal duniawi. Mereka memiliki tujuan yang bermacam-macam, tapi hakikat nya manusia adalah sama. Di alam tempat di mana tidak ada kekuatan harta, tahta, dan tentara. Tuhan adalah ingatan pertama bagi manusia yang banyak dibuat lupa oleh kota.  "Aku bisa mati, tapi jiwaku tak akan pernah mati" Jiwaku terus memberontak pada dual hal, pertama Nafsu, ego, dan pembrontakan ingin melawan kedunguan dan pemerintah. Bentuk dari aku, aku seorang "Pejalan" pasti musnah semau waktu. jangan kau menuhankan tubuhku, karena apa yang kau liat dan kau pandang. Bukalah yang autentik. Jangan menuhankan tubuhku sebagaimana aku tidak menuhankan tubuh siapapun atau apa-apa kecuali ia yang maha kuasa. Jangan pernah menggantungkan hidupmu pada apa-pun di luar d...

Matilah Sebelum Mati

 Setiap kali mendengar kabar kematian, saat itu juga diri mengingat dan merenungkan bahwa setiap yang bernyawa akan mengalami yang namanya kematian. Sesat rasanya nafas dan dada ketika merenungkan tentang kematian, diri mulai meramu serta mulai mengevaluasi diri dan bertanya apa yang perlu di persiapkan menyambut kematian itu.  Sebagai manusia seharusnya mencari kembali jati dirinya dan mempertanyakan untuk apa kita hidup dan apa tujuan kita di ciptakan. Mengutip dari buku "Beda tuntas Fitra" ada kalimat mulai menghantui pikiran ku, manusia adalah Khalifah di muka bumi ini. Diri mulai bertanya-tanya Khalifah yang di maksud untuk siapa, dalam perenungan panjang imajinasi tak sanggup menemukan hakikat apa maksud kalimat tentang Khalifah itu. Dan satu pesan yang mulai merangsang pikiran dan jiwa mulai mencari-cari makna dan hakikat nya. Aku mulai menyusun kalimat dan menatah apakah kemungkinan kalimat itu adalah memiliki suatu yang makna filosofis ? Tentunya setiap kalimat memil...

Selamat hari buku sedunia

 Aku ada pada buku Membaca buku, membaca realitas, dan membaca diri sendiri.  Manusia itu unik, khas, dan satu. Jalan untuk mengenal realitas adalah membaca, membaca buku adalah jalan mengenal realitas dengan berbagai ragam pemikiran dan sudut pandang.  Buku adalah jendela dunia, buku memiliki berbagai macam ragam yang penuh dengan imajinasi dan memiliki makna, esensi, hakikat. Buku dapat memberikan informasi tentang kehidupan alam semesta. Dan memberikan informasi tentang kebenaran-kebenaran yang di sembunyikan atau sejarah yang di sembunyikan. Buku adalah sumber informasi yang tak bisa di jangkau oleh manusia, karena manusia memiliki keterbatasan dan ketidaktahuan. Tapi dengan membaca buku kita di latih untuk menganalisis makna, esensi, dan hakikat dari isi buku yang kita baca. Semua buku baik, tapi tidak semua buku membawa kebenaran. Membaca buku, maka kita juga belajar dari pemilik buku tersebut. Seharusnya kita hanya bisa di sibukkan dengan kopi, buku, dan cinta. Lib...

CATATAN KECIL

  MANUSIA DAN KEHIDUPAN Apa itu teman, sahabat. Apakah yang membawa kita pada kebaikan atau malah sebaliknya. Apakah yang mengajak belajar, diskusi, dan saling memberikan pemahaman serta berbagi kebaikan itu sendiri. Persepsi orang-orang di jaman sekarang memang jauh lebih bisa membunuh seseorang ketimbang peluru atau apa-apa "Ucap El, PEJALAN ANARKI" Maka dalam fenomena keseharian kita. Sering kali cenderung, tindakan kita tidak sesuai dengan realitas dan pastinya kita tidak bisa menghindar dari stigma dari dari orang-orang. Sebelum meletakkan suatu penilaian, alankah baiknya kita konsepsi terlebih dahulu. Maka tugas kita adalah menganalisa, refleksi, dan merenungkan apa-apa yang harus di evaluasi. Ketika manusia tidak memiliki landasan (Pengetahuan) dalam kehidupan sehari-hari, maka cenderung akan merasakan kehampaan dan lari dari kenyataan. Manusia semakin jauh dari ke autentikannya (kekosongan jiwa). Manusia semakin jauh dari nilai-nilai leluhur nenek moyan...

DIA

  Siapakah aku ? Untuk apa aku di ciptakan ? Apa tujuan hidupku ? SELAMI JIWAMU, KENALI DIRIMU, SIAPA DIRIMU ? DIMANA ASALMU ? DARI TANAH KEMBALI KE TANAH, ATAS TANAH HANYA TEMPAT SINGGAH, BUKAN TEMPAT TINGGAL YANG KEKAL. HANYA TEMPAT MENCARI BEKAL. RILEKS, TUTUP MATA, BUKA PIKIRAN DAN BAYANGI SETIAP KEJADIAN. SAAT BAHAGIA GUNDAH DAN KESEDIHAN AMBILLAH HIKMA DARI SEMUA KEADAAN, BERBICARA DENGAN DIRI SENDIRI DALAM RUANG SEPI, TEMUKAN HAKIKAT DIRI, PIKIRKAN EGO KE TEPI, JIKA HAKIKAT DIRIMU KAU TEMUKAN SUDAH HIDUPMU AKAN INDAH WALAU KAU DALAM GUNDAH TERIMA WUJUDMU DAN JUGA JALANKAN PERAN, BIARKAN SKENARIO HIDUP HANYA DI TULIS TUHAN IKHLASKAN KEHENDAK-NYA DAN BERIKAN SENYUMAN KARENA YANG TERBAIK UNTUKMU DIA YANG TENTUKAN, SERIBU CINTA SEJUTA CINTA UNTUK DUNIA YANG PENUH DUSTA, "HARTA, TAHTA, WANITA" SERINGKALI MEMBUAT MATA BUTA HINGGA WAKTU YANG HANYA SESAAT TERUS TERSITA, BERANGKATLAH DARI KEPALSUAN MENUJU YANG NYATA.... "BARANGSIAPA YANG MENGENAL DIRINYA, MAK...

HARAPAN

 Pada kali ini aku mati inspirasi. Otak tak mampu berkalibirasi, melalui sajak dan diksi. Kopi yang biasanya ku nikmati tanpa gula. Di buat tak berkutik di hadapan buku dan pena. Lalu harus ku tulis apa ? Puisi duka, puisi cinta, atau tak menulis apa-apa. Teringat lah aku akan satu jiwa. Wanita yang ku cintai kali ini menjelma rima. Ajaibnya inspirasi datang tanpa batasnya. Lalu ingin ku tulis tentang... Bibirnya, matanyaa, senyumnya, cantiknya, kasihnya, dan peluknya. Maaf kekasih, aku sempat tak menduga. Bahwa memikirkanmu tak akan ada habisnya. Dan tiada puisi yang terindah, selain puisi yang ku tulis tentangmu. YOGYAKARTA, 01 Maret 2024

KATA YANG TAK SEMPAT TERSAMPAIKAN

 AKU MENULIS KARENA MENUANGKAN ISI PIKIRAN PADA TEMPATNYA. DENGAN BELAJAR MERANGKAI KATA, MEMBACA, MEMAHAMI, DAN MERASAKAN. KITA PERLU MENUANGKAN ISI PIKIRAN KITA PADA TEMPATNTA. YAITU DENGAN CARA MENULIS, KITA AKAN MERASAKAN KELEGAHAN DARI BERBAGAI MACAM INFORMASI YANG KITA TERIMAH, KITA TAHU BAHWA KAPASITAS MANUSIA ITU BERBEDA-BEDA DALAM MEMANDAN REALITAS. APALAGI DALAM MEMFILTER INFORMASI, JADILAH MANUSIA YANG UNIK, DENGAN KE PRIBADIAN YANG KITA MILIKI. JANGAN JADI PALSU. JADILAH DIRIMU SENDIRI DAN SATU DENGAR KATA NURANIMU. IKATLAH ILMU DENGAN CARA MENULIS, KITA AKAN MATI MAKA BUATLAH SESUATU YANG BERHARGA SEBELUM WAKTUNYA TIBA. LAKUKANKALAH AKTIFITAS YANG PRODUKTIF, DENGAN MEMBACA BUKU, BERCENKRAMA DENGAN ORANG-ORANG SEKITARMU, KELUARGAMU, TEMANMU, DAN SAHABATMU. KITA HIDUP DI ALAM INI MAKA DEKATLAH KEPADA ALAM, MANUSIA, DAN SOSIAL. HIDUPLAH DENGAN SESUKAMU ITU PILIHAN. TAPI JANGAN HEDON, MENIKMATI HIDUP TANPA TAHU MAKNA KEHIDUPAN. JIWA KITA MEMBUTUHKAN SANDARAN, MAKA...

KEJENUHAN

JIWA YANG JENUH Aku di antara hakikat, kita adalah penuh dengan kegelisaan. Gelisa karena terjadi ketidak seimbangan pada diri kita (Jiwa). jiwa ambiguitas itu seharusnya mencari perjalanan agar kembali menemukan gerbang yang hakikat itu. Tapi karena lemanya kesadaran, pada hakikatnya jiwa membutuhkan pembimbing sehingga mendapatkan ketenangan atau keseimbangan. Kita adalah kegelisaan itu, jiwa psikologi cenderung mendominasi mengguasai diri (Nafsu). Ego, Ambisi, Kekuasaan, Bahagia, dan Ketakutan terhadap realitas (Alam). Nafsu seharusnya di kelola dan diramu dengan baik, tapi karena jiwa belum mengenal dirinya (Pemahaman diri sejati). Itulah sesungguhnya di cari agar jiwa kembali mendapatkan ketenangan walaupun banyak dinamika yang menerpah kita. Dan aku merenungkan bahwa mustahil seseorang memperoleh ketenangan sebelum melalui tahap pra-syarat tertentu. Ketenangan jiwa adalah Pra-Syarat untuk mengenal dirinya (diri sejati), olehnya kita membutuhkan pembimbing atau yang kita sebut GUR...

Nusantara

Kita adalah Nusantara, kita Papua, kita Nusa tenggara, kita adalah Maluku, kita adalah Sulawesi. Suara dari kemiskinan, kemiskinan tak berkunjung selesai usai republik di bangun di atas cakrawala pengetahuan.  Kita tak mau bermasalah dengan anak cucu, tapi kaum oligarki merampasnya semua. Menumpuk kekayaan dan berkata yang miskin tetaplah miskin, Kami tidur di atas minyak dan emas. Tapi bukan kita yang punya, kita adalah Papua, kita adalah Maluku, kita adalah Nusa tenggara dan kita adalah Sulawesi.  Tanah kami, tanah kaya. Laut kami, Laut kaya. Tapi semua nya di rampas oleh para kapitalisme dan para oligarki, dari kota ke Desa masyarakat cuma bisa membaca harapan dan berdoa anaknya membawa perubahan tapi apa ? Pengetahuan nya tidak direalisasikan dengan masyarakat, mala ikut dengan konco-konco oligarki nya. Semua anugrah itu bukan kita punya, Kami "Masyarakat" hanya berdagang dengan buah-buah pinang. Mereka "Oligarki" hanya menampung kekayaan nya untuk mereka sendir...