HARAPAN
Pada kali ini aku mati inspirasi. Otak tak mampu berkalibirasi, melalui sajak dan diksi. Kopi yang biasanya ku nikmati tanpa gula. Di buat tak berkutik di hadapan buku dan pena.
Lalu harus ku tulis apa ? Puisi duka, puisi cinta, atau tak menulis apa-apa.
Teringat lah aku akan satu jiwa. Wanita yang ku cintai kali ini menjelma rima. Ajaibnya inspirasi datang tanpa batasnya. Lalu ingin ku tulis tentang... Bibirnya, matanyaa, senyumnya, cantiknya, kasihnya, dan peluknya.
Maaf kekasih, aku sempat tak menduga. Bahwa memikirkanmu tak akan ada habisnya. Dan tiada puisi yang terindah, selain puisi yang ku tulis tentangmu.
YOGYAKARTA, 01 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar