Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

KATA-KATA

 Pagi itu terasa di antara menyedihkan dan bahagia, aku tersenyum sendiri melihat kelakuan yang pernah ku perbuat. Entah apa yang merasukiku, kehilangan diri sendiri adalah salah satu cara untuk memeluk keterpurukan dengan dimensi kebahagian. Ya, namanya juga manusia. ia pasti pernah mengalami stagnasi dan dia hanya merenungkan apa-apa yang sudah terjadi padanya. Maka kegelisahan itu, aku tuangkan dalam bentuk kata dan tulisan.  Maaf, Aku membuatmu merasah tertekan dengan keputusan yang ku lontarkan dan kamu hanya terdiam. Maaf, Kata-kata ini hanya berupah pesan untuk menghidupkan semangatmu. Aku tersenyum, imanji terus menghantui diriku, sungguh seakan-akan aku sudah sampai pada titik kepasraan. Tak apa, suatu saat mungkin kita akan di pertemukan pada dimensi yang berbeda, Ya kita tidak tahu kemana hidup ini akan membawa kita. Apakah benar demikian ?  Pagi itu hanya di temani secangkir kopi, Tembakau, musik, dan buku yang menumpuk di hadapanku. Lalu imanji mengajakku unt...

Malam

 " Malam itu, aku merasa tegang terjebak di suatu tempat yang asing. Tempat yang bahkan tidak pernah ku banyangkan di mana aku tidak perlu tersenyum atau mengangkat bahu: Selain, tidak tahu. Dan, aku tidak ingin menjanjikan apapun. Selain, merapal namamu kala sepertiga malam, sepanjang umur. Terlepas dari berperan sebagai siapakah kamu di dalam kehidupanku pada masa depan.  Menebarkan di dalamnya pengalaman mengenal dan menebar cinta kepada siapa saja. Aku merenung, bahwa harus ada perenungan dalam setiap pengalaman manusia.  Tapi aku, memikirkan bahwa tidak ada orang yang memahami aku. Aku terbuang jauh dan aku takut pulang. Tapi, aku akan menaburkan bunga mawar di jalan-jalan yang telah ku singgahi. Malam aku merasa kekosongan, aku terseret arus laut dan tak ada yang menolong ku. Lalu kepada siapa aku akan mengandu lagi ? Apakah kepada manusia, apakah kepada laut, apakah kepada bumi, gunung, bintang, matahari, dan Bulan ? Rasanya aku telah tiada, rasanya aku mau pulang....

Langit Dan Bumi

  Kepada langit dan bumi, ku panjatkan doa dan harapan. Aku telah kehilangan diriku, tolong kembalikan diriku yang separuh lagi. Langit engkau adalah cakrawala yang luas dan terbentang tanpa ada yang tahu di mana letak batasmu.  Bumi engkau adalah cakrawala yang luas, engkau adalah pengetahuan, engkau adalah kitab ilahi. Lalu mengapa manusia merusak mu ? mengapa engkau diam tak kalah engkau di rusak. Kepada serigala yang terus mengintai bumi. Kenapa engkau merusak bumi ? dan membunuh manusia-manusia yang memberontak ?  Mereka hanya mencari keadilan di bumi, karena keadilan tak ada di langit. kepada serigala yang terus-menerus mencari mangsa. mangsa mana lagi yang engkau akan culik ? mengapa engkau tak menculik tikus-tikus saja. Apakah karena mereka kawanan👀mu ?  Sampai kapan engkau akan mencari mangsa lagi ? Apa yang engkau harapkan bumi ? dari serigala baru ini, bukanka lingkungan hidupmu hanya di penuhi serigala ? Kepada langit, bangkitlah dari tidur panjangmu, se...