Langit Dan Bumi

 Kepada langit dan bumi, ku panjatkan doa dan harapan. Aku telah kehilangan diriku, tolong kembalikan diriku yang separuh lagi. Langit engkau adalah cakrawala yang luas dan terbentang tanpa ada yang tahu di mana letak batasmu. 

Bumi engkau adalah cakrawala yang luas, engkau adalah pengetahuan, engkau adalah kitab ilahi. Lalu mengapa manusia merusak mu ? mengapa engkau diam tak kalah engkau di rusak. Kepada serigala yang terus mengintai bumi. Kenapa engkau merusak bumi ? dan membunuh manusia-manusia yang memberontak ? 

Mereka hanya mencari keadilan di bumi, karena keadilan tak ada di langit. kepada serigala yang terus-menerus mencari mangsa. mangsa mana lagi yang engkau akan culik ? mengapa engkau tak menculik tikus-tikus saja. Apakah karena mereka kawanan👀mu ? 

Sampai kapan engkau akan mencari mangsa lagi ? Apa yang engkau harapkan bumi ? dari serigala baru ini, bukanka lingkungan hidupmu hanya di penuhi serigala ? Kepada langit, bangkitlah dari tidur panjangmu, sebab bumi bukan musuh, tapi alat yang netral. 

Bumi telah menunggu keadilan, langit bangkitlah dan tenggelamkan serigala-serigala yang merusak tatanam alam semesta. Gema suara bumi, kini tergantikan notifikasi serigala mencari mangsa. Bangkitlah bumi bersama kata, bangkitlah literasi, mari satukan ilmu, agar krisis ini tak menjadi kisah fatal. 

Apakah kita hanya tahu tentang bumi ? Bumi tenggelam, dari serigala di gulir tanpa henti, seoalah bumi hilang arah dalam cengkeraman waktu. Bumi sungguh kasian engkau, serigala terus menghantui mu. 

Langit dan bumi kapan keseimbanganmu kembali ? Apakah engkau tak mau pulih kembali dari penindasan serigala ? Bumi, ayo bangkit dari tidur panjangmu. Langit menanti kebangkitanmu, kepada serigala engkau akan di telang bumi, engkau akan di tenggelamkan layar cahaya biru yang terus menyala. 


Salam Literasi

Yogyakarta, 22 Oktober 2024

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA YANG TAK SEMPAT TERSAMPAIKAN

Introspeksi Diri

Peradaban