RUNTUH
Mari selesaikan ini dengan tidak bertemu di kebetulan mana pun. Tidak sanggup bila luka yang ku jahit kembali menganggap ketika berpapasan denganmu. Tatapanmu kini tidak lagi menghadirkan cinta, tapi menghadirkan luka yang mendalam.
Meski Tuhan terus mempertemukan kita di kebetulan mana pun. Aku akan berusaha keras untuk menjauh darimu, di saat hati masih menginginkanmu. Sesadis apa pun dirimu menghancurkan ku, tenang saja akan selalu kuingat bahwa kau pernah sebaik itu padaku.
Mari menjadi orang asing yang pernah mengukir kisah kasih, di mana hanya orang-orang tertentu yang mengetahuinya. Semoga air mataku tidak menjadi bencana yang mengguncang kehidupanmu ketika memulai kisah baru, tanpa mengakhiri kisahmu denganku.
Ini Belum sepenuhnya selesai, seharusnya. Ada banyak hal yang masih sulit untuk dijelaskan, bagaimana dan kenapa aku pergi tanpa ada sepatah kata penenang.
Aku tau sakit mu, aku paham bagaimana rasa hati yang tiba-tiba terkunci padahal sebelumnya bebas menyambut bahagia tanpa henti. Namun, aku tidak mungkin terus-terusan menaruh kasih pada yang bukan aku mampu, pada sosok yang sama sekali tidak pantas menerima rasa yang tak seutuhnya sempurna dariku.
Ini jahat, tapi pergi tanpa menjelaskan apa-apa lebih baik daripada tetap bertahan, tapi tidak punya cukup yakin mampu menjagamu dari luka yang pernah membuatku terdiam tanpa mampu menyembuhkan. Kisah yang pernah kita cipta, biarkan saja menjadi cerita tanpa alur pengertian. Kau boleh membenciku, tapi aku punya cukup doa untuk meyakinkan Tuhan bahwa dirimu cukup pantas mendapatkan cinta lebih bermakna dari yang aku mampu.
Salam literasi 🌹
Kamis, 29 Agustus 2024
Komentar
Posting Komentar