Bukan Keinginan
Membunuh manusia itu sederhana, isi harapan nya Dengan cinta lalu hancurkan harapan nya. Lalu tinggal kan, ketahui bahwa ada sesuatu yang tak pernah meninggalkan yaitu harapan itu sendiri. Merakit kembali apa-apa yang sudah hancur lalu memulai nya dengan perlahan-lahan.
Harapan ku terlalu besar yang ku limpahkan kepada mu sehingga kita tidak tahu bahwa siapa di antara kita yang dapat saling menghancurkan.
Ya, manusia hanya bisa berharap bahwa semua akan baik-baik saja. Semua manusia berusaha untuk tetap baik-baik walaupun pada kedalaman dirinya berdialog tanpa ada yang mengetahui.
Tidak semua orang memahami mu dan kita tidak boleh memaksa orang untuk memahami kita. Pada akhirnya diri kita sendiri yang keliru bukan orang lain. Tapi itulah kenyataannya bahwa manusia tidak ada apa-apa nya dan memiliki keterbatasan dalam segi tertentu.
Selama kita masih hidup, maka selama itu pula ada kekurangan dan kelebihan dan tulisan ini sebagai pesan untuk diri sendiri bahwa hidup itu hanya tempat persinggahan. Layaknya sebuah pohon engkau singgah untuk berteduh lalu mulai melangkah meninggalkan pohon tersebut.
15 November 2000, hari kelahiran seorang anak yang di lahirkan di muka bumi ini. Ia tidak meminta untuk di lahirkan tapi kelahiran nya tersebut memiliki tujuan (sebab-akibat), kelahiran nya di tandai dengan rintihan tangisan dan kebahagiaan orang tuanya. Antara bahagia dan kesedihan, mengapa demikian mengasumsikan seperti itu ?
Sebab, aku tidak pernah menanyakan kepada orang tua yang melahirkan Laki-laki ini ? Apakah mereka bahagia atau sedih. Kemungkinan demikian karena setelah beranjak dewasa ia pergi meninggalkan rumah dan kampung halaman nya untuk memulai hidup nya. Tanpa pernah menanyakan hal demikian, engkau sungguh baik. Kebaikan mu tak bisa di hitung dengan angka seperti bahasa matematis, tapi jangan berharap bahwa anak yang engkau lahir kan dapat memahami mu ?
Ini percakapan antara keindahan seorang wanita dan kehidupan seorang anaknya. Selamat datang di dunia tempat di mana jiwa-jiwa berjuang untuk bersatu' dengan Tuhan nya. Bersatu bukan berarti bertentangan tapi dapat merasakan Eksistensi kehadiran nya. Bahwa manusia itu kosong yang ada hanya Tuhan.
Setelah meninggalkan kampung halaman tentu ada kuensikuensi bagi seorang perantau dan terus berkecamuk dalam kehidupan yaitu kita mendengar kabar yang tidak diinginkan oleh seorang perantau ataupun kabar yang sebaliknya dari seorang yang menunggu kehadiran kita untuk kembali ke kampung halaman.
Jarak bukan sebuah halangan, engkau tetap hadir dalam sebuah langkah dan doa mu kau pertarungan dalam sepertiga malam. Kita hanya saling bertukar kabar dan menanyakan apa aktifitas, tak heran kita sering di perhadapkan pada situasi bahwa kita baik-baik saja.
Kata-kata sering terlontar kan Bahwa, sehat-sehat iya dan doakan anakmu ini. Anak mu belum dewasa masih cengeng dan sering kali mengeluh dan mengatakan bahwa realitas ini berat. Aku hanya menimpali memang begitu hidup, selagi masih hidup bertarung lah dan hidup yang tidak di pertaruhkan tidak layak untuk di jalani "Socrates" ucap filsuf Yunani.
Anak lelaki mu dan anak perempuan mu sedang di perantauan, anakmu sedang berjuang untuk menggapai mimpi dan cita-cita nya. Tapi, anak laki-laki mu mungkin lebih pesimis dengan hidup nya karena serba kekurangan. Kini berlabuh di tempat untuk mencari pengetahuan dan ideologi, meninggal kan tempat awal pertama kali menginjakkan kaki di kota istimewa.
Kau tahu meninggal kan sebuah tempat di mana kita memulai sesuatu pertama kali memang sungguh sulit tapi ada yang lebih sulit dari pada itu. Yaitu mencari pengetahuan dan mencari jati diri, maka itulah alasan mengapa aku akhir-akhir ini gelisah dan pesimis dengan hidup. Walaupun seseorang membantu ku untuk tetap bangkit, aku tidak akan pulang sebelum aku menemukan siapa diriku dan apa manusia itu sesungguhnya. Buat apa manusia di lahirkan ? Apakah mereka mencari pengetahuan, kebahagiaan, kerinduan, atau mencari kematian.
Sinjai, 15 November 2000.
Yogyakarta, 14 November 2024
Jangan lupa membaca 🌹
BalasHapus